Aksi razia penyakit masyarakat digelar di beberapa titik rawan dipimpin oleh Kasubag Dalops, AKP Maryono bersama tim unit lengkap lain, yaitu Satreskrim, Salantas, Sat Intelkam dan Satsampta. Razia antara lain di Pokoh Wonoboyo Wonogiri, di Plasa Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, di pasar Wonogiri Kota. Bahkan di beberapa titik dipantau oleh sejumlah anggota intel dan reskrim.
Hasilnya puluhan pelajar pria dan wanita berhasil diamankan. Terutama tejadi di lingkungan Jatirejo Wonoboyo Wonogiri. Sasarannya para pelajar yang mengenakan pakaian baju yang dicoret coret ditangkapi. Yang menarik dalam aksi tersebut, puluhan pelajar berusaha meloloskan diri. Tidak mau sasarannya lepas, polisi berusaha mengejar.
Banyak pelajar berhasil meloloskan diri, namun tidak sedikit yang berhasil diringkus. Mereka yang tertangkap diwajibkan melepaskan pakaiannya yang telah dicorat-coreti. Termasuk pelajar wanita. Bagi pelajar yang membawa baju pengganti diwajibkan mengenakannya baju penggantinya. Sedangkan bagi yang tidak membawa salin, diwajibkan mengenakan baju dengan cara membaliknya.
Sedangkan para pelajar wanita yang tertangkap, diwajibkan mengganti baju di rumah makan Sardi Jatirejo. Tidak hanya baju, tas sekolah mereka pun dirazia. Hasilnya polisi menemukan sejumlah minuman beralkohol dalam kemasan botol air mineral. Ada pula minuman beralkohol yang ditemukan di bagasi kendaraan. Pakaian maupun barang haram tersebut disita polisi untuk dimusnahkan. Polisi juga berhasil menyita gunting, spidol dan berbagai alat lainnya.
Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kasubag Dalop AKP Maryono mengemukakan, ada laporan dari masyarakat yang merasa tidak nyaman nyaman aksi konvoi pelajar dan aksi coret coret. “Aksi pawai ini dikeluhkan warga. Kita tidak tinggal diam, pihak kepolisian tidak membiarkan tetapi menindaklanjutinya,” katanya. Barang bukti yang disita polisi ada 52 potong baju, 13 kaleng pilox, satu gunting, dan 6 spidol hitam, 5 botol miras.
0 komentar