Acara malam Selasa Legen, kediaman Ki Manteb Soedarsono selalu meriah. Itulah saat dalang tersebut memperingati weton, hari lahir menurut kalender Jawa. Selalu ada pentas wayang terbuka untuk umum dengan menghadirkan dalang-dalang dari berbagai tempat.
Namun, Senin (10/7) malam lalu, perhelatan Selasa Legen itu terasa berbeda dari biasanya. Lokasinya tak lagi berada di rumah tinggal Ki Manteb di Colomadu, tetapi di salah satu rumahnya di Jalan Lawu Karanganyar.
Malam itu, Ki Manteb tampak sumringah di ruang keluarga. Sejumlah kerabat dan teman dekat berkumpul dalam suasana hangat. “Asal tahu saja, kemarin-kemarin tidak pernah anak-anak saya, menantu saya mau berkumpul komplet di Selasa Legen seperti malam ini,” tutur Manteb kepada media.
Ada apa dengan Ki Manteb sebelumnya? Adalah fakta, beberapa bulan terakhir Manteb bagaikan Antareja, tokoh wayang yang bisa amblas ke dalam bumi. Dia menghilang, sulit ditemui siapa pun. Kalaupun terlihat, hanya untuk urusan-urusan penting seperti mendalang, selebihnya dia benar-benar menyepi.
Akhirnya, Manteb mengakui dia memang sedang ada masalah dengan Ernie, istri yang sudah hampir lima tahun mendampinginya.
“Pokoknya masalah itu sudah tidak bisa dijembatani lagi. Ya sudah, belum lama ini kami bercerai dan sudah disahkan di pengadilan agama. Rumah di Colomadu termasuk dua mobil dan perabot seisinya saya tinggal. Hanya wayang dan gamelan saya bawa karena itu cangkul saya,” ujarnya meringkas cerita.
Namun, Manteb mengakui, dia tak bisa lama-lama menduda. Seorang perempuan berparas ayu, dengan busana muslimah warna kuning kecokelatan, malam itu terlihat mondar-mandir menyalami tamu yang berdatangan.
“Lha ya itu istri saya yang sekarang. Sudah saya nikahi secara siri, tetapi pengesahan secara resmi nanti bulan Besar,” tutur Manteb menunjuk perempuan yang menjadi istrinya saat ini.
Sasa, nama perempuan itu. Manteb menyebutnya sebagai gadis yang sering mendampingi almarhumah Sri Suwarni, istri Manteb sebelum dia menikahi Ernie. “Dulu, setelah istri saya meninggal, ya dia itu yang saya lamar. Tapi dia menjawabnya telat, baru setelah saya menikahi Ernie dia mengatakan bersedia,” ujarnya.
Tapi, kenapa Manteb terkesan buru-buru? Pria yang sudah tujuh kali menikah itu pun menyebut, dirinya adalah dalang ruwat, yakni dalang yang secara tradisi berhak melakukan upacara ruwatan. Menurut dia, dalam Serat Murwakala jelas disebutkan, dalang ruwat itu tidak boleh berstatus duda, beristri lebih dari satu, atau pun masih jejaka.
“selain itu, saya ini merasa komplang (hampa) kalau harus mendalang tanpa didampingi istri. Sewaktu almarhumah meninggal dulu, saya seperti orang linglung setiap harus pentas. Istri itu partner yang paling dibutuhkan seorang dalang dalam berkarya,” tutur Manteb dengan mantap.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar