Malam kedua pergelaran Solo International Performing Arts 2011 (SIPA) , Sabtu (2/7/2011) malam tetap menampilkan para seniman terbaik Nusantara dan dunia seperti dari Medan, Bandung, Banyuwangi, Bali, India dan Thailand.
Penampilan pertama diisi Ronnarong Khampha asal Thailand. Tarian ini terinspirasi dari puisi yang ditulis Raja Rama kelima Thailand. Dalam penampilannya, dua orang penari memanfaatkan keseimbangan tubuh sembari berliuk-liuk bak tari Bali. Demikian juga musiknya, terdengar mirip musik tradisional Bali. Meski mengenakan sarung putih, namun gerakan kedua penari sangat atraktif seiring dengan alunan musik.
Mereka melompat ke sana ke mari dan terkadang menari hanya bertumpu pada satu kaki. Topeng putih yang mereka kenakan, tampak serasi dengan kostum yang mereka pakai.
Penampilan kedua dari Teater Aron yang menampilkan tari Gundala-Gundala. Tari ini menceritakan tentang seorang raja yang menaklukkan burung si Gurda Gurdi di hutan yang terkenal sangat buas dan kemudian membawanya ke istana. Tidak disengaja, putri raja mencabut salah satu bulu burung tersebut, maka murkalah ia dan kembali menjadi buas. Diiringi musik etnik dan pakaian khas Batak, disajikan tarian yang apik dan energik.
Gerakan berkelahi antara raja dan burung pun diiringi dengan tari nan rancak. Si burung tampak mematuk-matukkan paruhnya saat menyerang sang raja. Sementara sang raja juga balik menyerang si burung berparuh panjang, dengan jurus-jurus yang dilagakan dengan
tari-tarian.
Solo International Performing Arts SIPA 2011, Duo Thailand Buka DenganTaburan Bunga
1 komentar
Leave a Reply
3 Juli 2011 pukul 06.07
waw....... keren mas bro ........... mau tuh ...
maen2 di http://majupendidikanindonesia.blogspot.com/