KETUA Harian Komite Nasional Pengendalian Tembakau,
Mia Hanafiah menilai, perusahaan rokok mulai menghadirkan iklan rokok
yang atraktif untuk membidik pasar anak remaja. Padahal, perokok aktif
sadar bahwa risiko beragam penyakit berbahaya mengancam jiwanya.
“Sadar maupun tidak, iklan rokok sekarang canggih dan menarik
sehingga mampu menyedot perhatian remaja,” tuturnya media gathering
"Pentingnya Kesehatan Jantung dan Menjalani Pola Hidup Sehat" di kantor
YJI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Ditambahkan Mia, ada taktik terselubung yang dilakukan terhadap
perusahaan rokok bertaraf internasional di Indonesia. “Rokok kretek
Indonesia ditolak masuk ke Amerika Serikat karena ditemukan bahan yang
menguatkan adiksi, tapi itu ternyata hanya taktik sebab akhirnya
beberapa perusahaan rokok Indonesia malah dibeli orang asing. Bukan
tidak mungkin dengan modal yang sangat besar, iklan rokok bisa sangat
canggih seperti sekarang,” jelasnya.
Senada dengan Mia, dr Dewi Andang Joesoef selaku Ketua Umum Yayasan
Jantung Indonesia (YJI) menjelaskan bahwa tingginya angka perokok di
Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Dari data Riskesdas, Indonesia
merupakan negara perokok terbesar ke-3 setelah China dan India.
“Ini bukan prestasi melainkan sesuatu yang mengkhawatirkan. Di
antaranya perokok aktif, 70 persennya adalah masyarakat menengah ke
bawah,” sahutnya pada kesempatan yang sama. (Okz/Van)
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar