Wartawan Trans7, Oktaviardi dikeroyok oleh beberapa siswa saat hendak
meliput aksi tawuran di wilayah Blok M, Jakarta Selatan. Selain
mendapat pukulan, kaset rekaman tawuran pun dirampas oleh kelompok
siswa itu.
"Mereka datangi saya dan minta kasetnya dan saya
memberikannya langsung dan saat diberikan, mereka ikut menendang kamera
dan saya melindunginya, termasuk kepala saya dengan tangan," ujar
Oktaviardi saat berbincang dengan detikcom, Jumat (16/9/2011),
Oktaviardi
menceritakan, saat itu dirinya berada di kawasan Blok M untuk
beristirahat sekitar pukul 18.30 WIB. Tiba-tiba, terjadi tawuran
antarsiswa sekolah SMU 70 dan SMU 6 Jakarta Selatan dan dirinya
langsung berinisatif mengambil gambar tawuran itu.
"Usai tawuran
dan karena merasa kurang cukup gambar, saya mengambil gambar gerbang
SMU 6 dan tiba-tba di dekat taman kecil, sekelompok siswa meneriaki
saya untuk mematikan kamera," jelasnya.
Oktaviardi mengakui,
dirinya mendapatkan pukulan meski tidak menyebabkan luka memar ataupun
pendarahan dibagian tubuh. "Rasa sakit ada. Ada yang memukul pelan dan
sedikit kencang," kata Oktaviardi.
Namun, hal yang paling
mengecewakan bagi Oktaviardi adalah saat dirinya meminta
pertanggunggjawaban dari pihak SMU 6 Jakarta. Saat itu, Oktaviardi
menghubungi bagian Humas Kesiswaan SMU 6 Jakarta yang bernama Husni.
Dalam pembicaraan lewat telepon, Husni malah mempertanyakan balik
apakah yang melakukan pemukulan adalah siswa dari SMU 6 Jakarta.
"Saya
jawab tidak mungkin SMU 70 yang berada disitu. Lalu juga dijawab bahwa
kalau ingin menempuh jalau hukum sekolah tidak tanggungjawab karena
berada di jam luar sekolah," cerita Oktaviardi.
Rencananya,
Oktaviardi akan melaporkan kasus perampasan kaset dan penganiayaan
dirinya ke Polres Jakarta Selatan. "Malam ini saya akan melaporkan hal
ini," ujarnya.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar