PSSI hendaknya mengganti Pelatih Timnas Indonesia Wim Rijsbergen
karena telah gagal mengangkat prestasi Indonesia di kualifikasi Piala
Dunia setelah ditekuk Iran 0-3 dan Bahrain 0-2. Dia juga gagal
menciptakan hubungan yang harmonis dengan pemain.
"Dia
tidak cukup berkompeten menjadi pelatih setingkat tim nasional. Saat
menukangi PSM Makassar di Liga Primer Indonesia saja tidak menunjukkan
prestasi apa-apa," kata Andy Slamet, mantan Pelatih Persebaya Surabaya,
Jumat (9/9/2011) di Surabaya.
Andy menuturkan, sebagai pelatih,
Wim tidak memiliki tanggung jawab. "Ucapan dia setelah kalah bahwa
skuad Timnas itu bukan pilihannya, menunjukkan dia tidak profesional.
Kalau sejak awal dia mau menangani, berarti itu pilihannya juga. Kalau
memang tidak mau dengan komposisi pemain itu, seharusnya dia menolak
melatih atau merekrut pemain baru," tuturnya.
Untuk itu, agar
Timnas tidak semakin babak belur, lebih baik Wim yang diganti daripada
merombak Christian Gonzales dan kawan-kawan. Andy menilai rencana Wim
merombak tim itu sebagai ide yang aneh. Karena waktu pertandingan sudah
mepet sehingga sangat diragukan bisa membuat tim solid.
"Dari
mana Wim mau merekrut pemain baru. Rekrutmen itu biasanya berdasarkan
kompetisi. Padahal, sekarang kompetisi lagi berhenti. Pemain Timnas
sekarang ini merupakan pemain terbaik hasil seleksi melalui kompetisi,"
katanya.
Menurut Andy, kalau Wim dilengserkan, penanganan Timnas
bisa dikembalikan kepada Alfred Riedl atau Rachmat Darmawan. "Oke kalau
PSSI tidak mau Alfred Riedl, bisa dipercayakan kepada Rachmat yang
sudah tahu persis dengan kondisi pemain Timnas. Rachmat juga sudah
menunjukkan prestasi bagus," tuturnya.(kompas)
Lengserkan Wim Rijsbergen
1 komentar
Leave a Reply
10 September 2011 pukul 06.13
belanda itu dari dulu musuh kenapa jadikan pemain,