Pada musim kemarau ini, PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, kerepotan.
Pasalnya sejak puncak kemarau Agustus, pasokan air dari waduk sebagai
satu sumber pengolahan terus surut. Untuk itu, PDAM menambah pipa
sepanjang 15 meter menuju intake ke area waduk. Selain itu, membendung
sungai agar air bisa diolah.
Direktur Utama PDAM Suharno didampingi Kepala Bagian Pelayanan
Pelanggan Hendro Setyatmoko mengatakan dua sumber itu untuk sambungan
PDAM di sekitar Wonogiri Kota. Meski begitu, keringnya waduk ini tidak
lantas membuat pelayanan terganggu.
“Selama ini, penarikan pipa tambahan dilakukan secara manual,
rencananya akan kami ubah dengan sistem detektor. Jadi ada pelampung
yang jika air surut akan membuat pipa bertambah panjang dengan
sendirinya. Kalau mengandalkan air dari bawah sudah habis, jadi
ditambah pipa paralon,” katanya di sela-sela Sidak Komisi B ke
instalasi PDAM yang baru dibuat di Bero, Manyaran, Senin (17/10).
Terkait terjadi aliran ke rumah pelanggan terputus dijelaskan ada
beberapa penyebab. Satu karena ada pipa yang bocor sehingga aliran
harus dihentikan untuk perbaikan. Penyebab lain, adanya kerusakan pompa
dan rusaknya dinamo karena tegangan dari listrik PLN yang sering naik
turun tidak stabil.
“Dinamo yang terbakar kita perbaiki, kalau harus beli tidak efisien.
Selain mahal, beli dinamo juga harus inden satu minggu. Perbaikan
paling hanya tiga hari sehingga lebih efisien dan pelanggan bisa segera
dilayani,” lanjutnya.
Sedangkan dari Sidak di dua lokasi tidak ada temuan yang didapat Komisi
B. Komisi B hanya melihat ke Instalasi Kota Kecamatan Manyaran dan bak
penampung PDAM di Joho, Giriwono, Wonogiri.
“Sidak ini untuk melihat sejauh mana perkembangan IKK di Menyaran
setelah selesai dibangun. Ini sudah mulai dioperasikan. Untuk reservoir
di Joho sudah selesai dan memang belum diisi air karena masih dalam
tahap persiapan,” kata Sugiyarto, Ketua Komisi B.
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar