Sukoharjo 'Dihantui' Puting Beliung

 Hanya dalam kurun waktu tak lebih dari satu pekan ratusan rumah di Kabupaten Sukoharjo mengalami kerusakan parah setelah disapu angin puting beliung. Kondisi tersebut membuat SAR (Search and rescue)  meminta kepada masyarakat untuk waspada dengan datangnya pancaroba. Disisi lain, Dinas Sosial (Dinsos) juga menyatakan diri kesiapanya untuk memberikan pertolongan bagi para korban.

Kepala Dinsos Sukoharjo Suryanto mengatakan data yang masuk ke pihaknya sampai Senin (24/10) diketahui ada tiga lokasi bencana angin puting beliung. Lokasi pertama berada di Desa Gentan Kecamatan Bulu pada Selasa (18/10) dimana angin puting beliung merusak bagian atap 94 rumah serta merobohkan dua rumah lainya. 

Angin puting beliung juga terjadi di wilayah Kecamatan Tawangsari Jumat (21/10) dan Desa Jetis Kecamatan Sukoharjo Jumat (23/10). Di kedua wilayah tersebut sedikitnya ada empat rumah mengalami kerusakan dibagian atap. Kali terakhir angin ribut terjadi di wilayah Kecamatan Nguter dimana 12 rumah serta 2 masjid mengalami kerusakan.

“Data yang masuk ke Dinsos terkait bencana alam angin puting beliung sampai Senin (24/10) seperti itu, tapi kemungkinan bisa bertambah karena informasinya masih ada korban lainya tapi belum dilaporkan oleh pihak desa atau perangkat RT/RW,” ujar Kepala Dinsos Sukoharjo Suryanto saat ditemui diruang kerjanya, Senin (24/10).

Data yang sudah ada tersebut merupakan laporan dari pihak desa kepada Dinsos. Setelah mendapat laporan, petugas dari Dinsos kemudian terjun ke lapangan untuk melihat kebenarannya. Data dari lapangan inilah yang kemudian dijadikan acuan oleh Dinsos untuk kemudian dipakai saat memberikan bantuan. Namun tidak seluruh korban angin puting beliung mendapatkan bantuan.

“Ada beberapa tahapan sampai bantuan diberikan kepada korban bencana alam seperti puting beling,” lanjutnya.

Tahapan tersebut dimulai dari identifikasi berupa pengecekan ke lapangan. Setelah tahapan tersebut selesai maka perlu di cocokan dengan keterangan dari pihak desa. Tahap terakhir kemudian yakni menentukan besaran bantuan yang akan diberikan disesuaikan dengan kemampuan dari Dinsos.

Suryanto sendiri menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan bencana alam di Sukoharjo yang didapat dari APBD hanya sebesar Rp 70 juta. Anggaran tersebut diakuinya sangat tidak mencukupi kebutuhan. Namun hal tersebut bukan menjadi kendala untuk tetap memberikan bantuan kepada para korban.

“Untuk penanganan bencana alam di Sukoharjo mulai tahun ini di pusatkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sedangkan satuan kerja (satker) lain seperti Dinsos, Palang Merah Indonesia (PMI) atau Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sifatnya hanya membantu,” lanjutnya.

Untuk mencukupi kebutuhan dari kekurangan anggaran penanganan bencana alam. Dinsos Sukoharjo saat ini sudah mengajukan bantuan ke pihak propinsi dan pemerintah pusat melalui Departemen Sosial. Meski begitu, bantuan yang diberikan wujudkan bukan uang melainkan barang dan harus diambil sendiri apabila disetujui.

Sementara itu Wakil Komandan SAR Sukoharjo Muclis menambahkan dalam kurun waktu satu pekan terakhir korban angin puting beling juga terjadi di wilayah Carikan Sukoharjo dimana satu rumah rusak parah. Kerusakan akibat angin puting beliung juga merusak tiga rumah dan satu pagar roboh di wilayah Madyorejo, Jetis, Sukoharjo serta merobohkan satu unit tower milik salah satu stasiun radio di wilayah Madegondo, Grogol.

“Saat ini sudah memasuki pancaroba jadi warga diminta waspada karena dalam kurun waktu satu pekan terakhir di wilayah Sukoharjo sudah terjadi empat kali hujan disertai angin besar sering menyebabkan kerusakan dimana-mana,” ujar Muclis.

SAR Sukoharjo juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan tumbangnya pohon besar. Penyebab utama hal tersebut dikarenakan faktor angin serta kontruksi tanah yang labil setelah diguyur hujan. Beberapa titik yang perlu di waspadai yakni berada di empat titik yakni di Desa Parangjoro Kecamatan Grogol, Desa Sanggung Kecamatan Gatak, Desa Sapen Kecamatan Mojolaban dan Desa Sonorejo Kecamatan Sukoharjo Kota
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply