Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mendarat di Libya, Senin (31/10/2011), untuk menyatakan secara resmi misi berakhir di Libya.
"Operasi kami untuk Libya akan berakhir pada tanggal 31 Oktober. Sampai saat itu misi kami, bersama dengan mitra kami. Namun kami akan terus memantau situasi. Dan jika diperlukan, kami akan melindungi ancaman terhadap warga sipil," kata Rasmussen.
Kepada CNN, Susan Rice, Duta Besar AS untuk PBB, mengatakan misi NATO telah membuka pintu kemerdekaan Libya.
"Kami berharap bahwa pemerintah Libya sekarang melakukan upaya maksimal untuk segera membentuk pemerintahan inklusif yang mencakup semua aspek masyarakat Libya. Dan paling utama dari semua itu adalah memperjuangakn hak-hak semua rakyat Libya sepenuhnya dan seluruhnya dihormati, terlepas dari gender mereka, agama mereka, wilayah asal mereka, "kata Rice.
Lebih lanjut, momentum keputusan untuk mengakhiri misi NATO di Libya, setelah Khaddafi tewas adalah langkah penting untuk menyerahkan sepenuhnya kemerdekaan kepada masyarakat dan pemerintah Libya.
Sementara itu, kerabat Khaddafi menegaskan akan mengajukan gugatan mereka terhadap NATO yang dituding melakukan kejahatan perang atas tewasnya mantan peminpin berkuasa Libya, ke Mahkamah Pidana Internasional.
"Semua peristiwa yang telah terjadi sejak Februari 2011 dan pembunuhan Khaddafi, semua ini kita benar-benar atas hak kita akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Pidana Internasional," kata Marcel Ceccaldi, seorang pengacara yang mewakili keluarga mengatakan pekan lalu.
0 komentar