Ribuan batang tembakau di Dusun Siluk, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul mati akibat terkena virus yang diduga berasal dari pupuk organik.
“Dari sebanyak sekitar 6.000 batang tembakau milik saya, sekitar 2.000 batang mati, penyebabnya mungkin virus dari pengolahan pupuk kandang yang kurang sempurna," kata koordinator petani tembakau di Siluk, Selopamioro, Imogiri Bantul, Kamijo di Bantul, Jumat (29/7).
Menurut dia, matinya ribuan batang tembakau lokal atau biasa disebut tembakau siluk tersebut sudah terjadi sejak 10 hari yang lalu, sehingga dirinya memastikan tembakau yang mati tidak dapat dipanen. "Saya tidak menduga sebelumnya, perkiraan saya penyebab matinya karena bibit virus dari pupuk kandang akibat proses pengolahan pupuk kandang masih basah dari kotoran," katanya.
Ia mengatakan, matinya ribuan tanaman tembakau lokal tersebut terjadi secara bertahap dan perlahan lahan daun tembakau berwarna hitam kemudian rontok, sehingga tembakau tidak dapat dipanen. "Tanaman punya saya yang paling banyak mati, di tempat lain di dusun ini juga ada tembakau yang mati, tapi tidak begitu banyak, melainkan hanya puluhan hingga ratusan batang tembakau," katanya.
Menurut dia, dugaan sementara petani tanaman mati akibat virus yang berasal dari pupuk organik, karena pupuk yang digunakan baru diproses selama tiga bulan sudah digunakan untuk memupuk tanaman. "Seharusnya pupuk diproses selama lima hingga enam bulan, namun punya saya hanya tiga bulan, dan pupuk tersebut masih berair, dari sanalah virus dapat muncul," katanya.
Ia mengatakan, akibatnya produksi tanamannya diperkirakan menurun hingga 30 persen karena hanya dapat dipanen sebanyak 4.000 batang dari sebanyak 6.000 batang, yang ditanam pada lahan seluas 3.500 meter persegi. "Saya berharap nantinya sisa tanaman tembakau yang tidak mati dapat dipanen, sehingga dapat dijual, apalagi saat ini harga tembakau per kilonya mencapai Rp90 ribu," demikian Kamijo
Advertisement
- Recent Posts
- Comments
Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :Blog Davit.
0 komentar