Ada Kepentingan Bisnis dalam Kasus Papua

 Lembaga Swadaya Masyarakat dan Penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) Imparsial menuding, ada kepentingan bisnis antara polisi dan TNI di balik semua insiden di Papua. "Ada sejumlah faktor yang terkait, baik yang sifatnya bisnis maupun sparatis antar. Atau sebuah kekecewaan rakyat," kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Kamis (27/10).

Sementara itu, Komisi Pertahanan dan Keamanan DPR akan memanggil Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dan jajarannya, Jumat (28/10) besok. Hal itu dimaksudkan, untuk meminta pertanggungjawaban berbagai insiden yang terjadi di Papua.

Di tempat terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menegaskan, pihaknya akan memperhitungkan, untuk menambah pasukan di Kota Mulia, Puncak Jaya. Polisi juga masih memburu para pelaku penembakan di Mulia. Namun, upaya ini terkendala cuaca yang buruk hingga pengejaran pelaku berjalan lambat. 

"Sepanjang Oktober ini korban penembakan orang tidak dikenal di Papua sudah mencapai 14 orang," kata Kapolri.

Di Kota Mulia, Puncak Jaya, Papua, aksi tembak-menembak antara polisi dan kelompok bersenjata masih terjadi. Menurut polisi, aksi kelompok bersenjata menembaki pos polisi dan rumah Bupati Puncak Jaya. Bahkan, mereka membakar kantor ketahanan pangan Kabupaten Puncak Jaya
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply