Biaya perbaikan wilayah lereng Gunung Merapi yang rusak parah akibat erupsi tahun 2010 dianggarkan sebesar Rp 85 miliar. Anggaran sebesar itu sudah masuk dalam skema biaya dalam program rencana aksi (renaksi) tahun 2012.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Joko Rukminto SH menjelaskan dalam dokumen renaksi yang sudah dipegang Pemkab anggaran di Klaten mencapai Rp 85 miliar.
”Sudah termasuk rehabilitasi sarana fisik, ekonomi, sosial, pertanian dan lainnya,” jelasnya, Jumat (28/10).
Menurutnya, skema alokasi anggaran itu didapat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sesuai hasil rapat terakhir di Semarang, renaksi itu akan dimulai awal tahun 2012 mendatang.
Meski sudah ada rencana aksi, persoalan relokasi atau tidak bagi warga di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) III belum jelas. Pemkab masih menunggu kebijakan pemerintah pusat soal itu sebab relokasi merupakan kewenangan pusat.
Meski demikian Pemkab diberikan waktu sampai 2013 untuk mempersiapkan jika relokasi benar dilaksanakan. Apalagi bagi para pengungsi di Klaten yang seluruhya warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang relokasi sudah ditolak sejak lama secara resmi. Bahkan warga menyatakan menolak melalui surat yang dikirim ke provinsi dan pemerintah pusat.
Rumah Berdiri
Joko menambahkan, selain menolak relokasi, 165 kepala keluarga (KK) warga desa resmi mengambalikan hunian sementara (selter) ke Pemprov Jateng. Warga mengembalikan selter itu dikarenakan sebagian besar rumah di dusun asal sudah berdiri. Aktivitas di dusun asal yang semula hancur sedikit demi sedikit telah pulih kembali. Khusus untuk pengembalian selter tersebut, BPBD masih belum bisa menentukan akan diapakan bangunan selter di Lapangan Kepurun. Pemkab masih akan menunggu petunjuk Gubernur Jateng sebab bangunan dibangun Pemprov.
Kepala Desa Balerante Sukono mengatakan, proses pengembalian secara resmi sudah disampaikan ke Pemkab Klaten. Pihaknya sudah membuat surat resmi yang didasarkan pernyataan warga.
”Pemdes hanya menyampaikan aspirasi warga seba korban erupsi Gunung Merapi sudah tidak lagi menempati huntara beberapa bulan terakhir,” ungkapnya.
Warga sudah memilih tinggal di rumah masing-masing sehingga agar tidak terjadi permasalahan secara resmi pemerintah desa menyerahkan pengelolaan huntara ke pemerintah. Dia berharap bahan-bahan yang ada bisa diberikan warga untuk menjadi bahan dalam membuat kandang ternak. Selain itu, meski sudah kembali ke rumah asal, warga tetap berharap ada bantuan agar kondisi ekonomi cepat pulih seperti semula.
0 komentar