"(Pelimpahan) ini berbau konspirasi. Operator-operator tidak akan diam saja, karena ini menyangkut pendapatan miliaran rupiah. Dan biasanya kalau sudah miliaran rupiah ada gerakan-gerakan kuat yang konspiratif, pasti diurus itu," cetus Penasihat Presidium Indonesia Police Watch Johnson Panjaitan di Jakarta, Selasa (25/10).
Karena itulah, menurut Johnson, masyarakat terutama yang menjadi korban pencurian pulsa ini harus terus mengawasi penanganan kasus ini. Tidak hanya korban, media dan civil society lainnya juga turut melakukan pengawasan. "Wartawan, korban, dan civil society harus sama-sama mengawasi. Karena ini perampokan uang rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut, Johnson mengingatkan agar kasus pencurian pulsa ini juga tidak menjadi kasus yang kecil ketika ditangani oleh Mabes Polri. "Jangan sampai manipulasi seperti kasus pajaknya Gayus yang tadinya besar kemudian dibonsai ketika ditangani Mabes," imbuhnya.
Meski demikian, ia pun setuju penanganan kasus ini ditangani oleh penyidik Mabes Polri. Pasalnya, skala penyebaran kasus ini tidak hanya di satu daerah saja. "Pelimpahan kasus ini tepat kalau memang dilihat secara wilayah. Ini kasus perampokan uang rakyat di seluruh Indonesia," tandasnya.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali pun menilai penanganan kasus ini oleh Mabes Polri sudah tepat jika melihat wilayah terjadinya kasus yang tersebar di Indonesia.
"Kalau secara cakupan wilayah itu sudah wajar. Kordinasi dengan aparat-aparat di bawah di seluruh Indonesia itu yang punya hierarkinya Mabes Polri," jelasnya.
Terkait dengan adanya kecurigaan atas pelimpahan ini, Novel pun mempersilahkan masyarakat untuk melaporkannya kepada Kompolnas jika memang dapat membuktikannya.
26 Oktober 2011 pukul 01.27
Wajib qta dukung nie gerakan..
dah berapa lama kan qta dibodohi trus
Good Info gan... Salam Kenal....
26 Oktober 2011 pukul 07.27
Saya mendukung banget tu Grakan Penyelamatan Pulsa....