Aksi serangan berbalas ini terjadi dalam waktu semalaman, dengan pihak Palestina menembakan 10 roket ke dalam wilayah Israel. Pada pagi hari ini, serangang berlanjut dengan pesawat tempur AS menembaki enam basis pertahanan para warga Palestina tersebut.
Tidak ada korban jiwa dilaporkan dalam serangan terbaru ini. Kini, seorang anggota senior dari Islamic Jihad yang memimpin aksi serangan roket tersebut, siap untuk menghentikan serangan mereka bila Israel melakukan hal serupa.
"Saat jet tempur mereka (Israel) meninggalkan wilayah udara Gaza, kami akan menghentikan seorang roket," ungkap anggota senior Islamic Jihad Dawud Shehab seperti dikutip Associated Press, Minggu (30/10/2011).
Upaya untuk menghentikan serangan dari kedua belah pihak ini, sudah dimediasi oleh Mesir. Memang, Mesir memang sudah lama menjadi penengah dari kedua belah pihak tetapi tanpa berbicara langsung kepada keduanya.
Seorang anggota militer Mesir mengaku, pihak sudah menyampaikan kesediaan Israel untuk menghentikan operasi militer di Gaza. Kini semuanya tergantung dari pihak Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya sudah memberikan peringatan bahwa Israel akan meningkatkan serangannya bila memang diperlukan. Tetapi untuk saat ini, Israel menahan diri untuk mencegah terjadinya kekerasan berlanjut.
Tetapi meski sudah ada imbauan mengenai penghentian serangan, kedua belah pihak sepertinya benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk serangan baru.
Seperti halnya yang dilakukan Israel, seluruh sekolah yang berada sekira 40 kilometer dari Gaza saat ini sudah ditutup. Termasuk juga Universitas Ben-Gurion di Bersheba.
Sedangkan kelompok pejuang Hamas tidak terlibat dalam serangan roket ini. Diperkirakan serangan ini dilakukan ole faksi kecil di Palestina, tetapi Israel tetap menyatakan bahwa Hamas bertanggung jawab atas seluruh aksi kekerasan yang mengenai wilayah mereka. (Okz/Git)
0 komentar